Pada Rabu, 15 Agustus 2018, Infobank Melaksanakan BPR AWARDS yang ke IX di tahun 2018 serta acara Seminar Nasional " Perilaku Nasabah UMKM Setelah Era Digital & Literasi Keuangan". Bertempat di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, seminar kali ini menghadirkan Bambang Kiswoyo, Kepala OJK Regional 3 (Jateng & DIY), Tony Prasetiantono, Ekonom UGM, serta ada 481 BPR yang telah terdaftar dan diakui sebagai Rating terbaik per Desember 2016 - 2017 , pada saat itu juga diselenggarakan penganugrahan Infobank Awards 2018.
Menurut hasil kajian Biro Riset Infobank bertajuk “Rating BPR 2018”, kinerja industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sepanjang tahun 2017 tak terlalu menggembirakan. Hampir semua komponen utama keuangannya hanya tumbuh single digit.
Hanya dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh double digit, yakni 12,05%. Itu pun menurun dari tahun 2016 yang tumbuh 12,58%. Bahkan, asetnya hanya tumbuh 1,26%, jauh dari pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 11,59%. Kredit dan laba pun hanya tumbuh masing-masing 9,55% dan 9,33%.
Kebijakan kredit usaha rakyat (KUR) bunga rendah 7% dan gencarnya bank-bank umum mengguyur kredit mikro menjadi faktor pelemah kinerja bisnis BPR. Hal ini diperberat dengan munculnya layanan keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech).
Meski dalam kondisi tertekan, BPR masih tetap eksis. Setidaknya, dari 809 BPR yang dirating, dari total 1.619 BPR diseluruh Indonesia, ada 481 BPR yang mampu mencatatkan kinerja terbaiknya sepanjang tahun 2017, dengan meraih predikat “Sangat Bagus”.